Waspadai Nyeri Saat Menstruasi

BERSAMAAN dengan datangnya tamu bulanan,rasa nyeri yang mengganggu kerap dirasakan.Sebenarnya rasa nyeri merupakan hal lumrah.

Namun,jika mengganggu aktivitas dan kehidupan sehari-harinya tentu bisa menjadi sinyal bahaya. Bagi kaum wanita menjelang dan saat menstruasi adalah hari-hari ”menyiksa”.Rasa sakit menstruasi juga diikuti dengan premenstruasi sindrom(PMS) yaitu sekumpulan gejala bervariasi yang muncul antara 7 hingga 14 hari sebelum masa haid dimulai dan biasanya berhenti saat haid mulai.

Gejala-gejala PMS meliputi tingkah laku seperti kegelisahan, depresi,sensitif,lekas marah,gangguan tidur,kelelahan, lemah,mengidam makanan dan moody.Selain itu,keluhan fisik juga dirasakan seperti payudara terasa sakit atau membengkak,perut kembung atau sakit,sakit kepala,sakit sendi,sakit punggung,mual,muntah dan timbul jerawat.

Menstruasi merupakan peristiwa pendarahan secara periodik dan siklik (bulanan) dari rahim disertai pelepasan selaput lendir rahim (endometrium) melalui vagina pada wanita yang seksual dewasa. Setiap wanita sehat yang sedang tidak hamil dan belum menopause akan mendapat menstruasi pada setiap bulannya.

Dalam keadaan normal lamanya haid berkisar antara 3- 7 hari dan rata-rata berulang setiap 28 hari. Keluhan ini merupakan ginekologi yang paling umum dan banyak dialami wanita.Kendati tidak diketahui secara pasti penyebabnya, beberapa faktor dapat memengaruhi yakni ketidakseimbangan hormon dan faktor psikologis.

Rasa nyeri tersebut dapat merupakan gangguan primer atau gangguan sekunder dari berbagai jenis penyakit. Kategori gangguan primer cukup sering dirasakan sebagian besar wanita,biasanya timbul setelah menstruasi pertama. Keluhan ini akan hilang ketika umur semakin bertambah.

Sementara, nyeri haid gangguan sekunder biasanya terjadi pada wanita berusia lanjut yang sebelumnya tidak mengalami nyeri.Biasanya,rasa sakit tersebut berhubungan dengan gangguan ginekologis seperti endometriosis. Gangguan yang menyerang endometrium ini mampu menyebabkan nyeri saat haid dan kemungkinan bermasalah saat hamil.

Endometrium adalah lapisan rahim bagian dalam.Dikatakan tidak normal,saat gumpalan-gumpalan yang seharusnya tumbuh di dalam,tapi tumbuh di sekitar indung telur,rahim,atau bagian lain.

”Endometrium tidak selalu berbentuk benjolan-benjolan, tapi bisa berupa bintik-bintik kecil seperti titik,” ungkap dokter Spesialis Kedokteran dan Kebidanan dari RS Telogorejo Semarang Dr Hari Tjahjanto SpOG dalam seminar bertajuk ”Tampil Prima Saat Menjalani Premenstrual Syndrome”,di Hotel Ciputra,beberapa waktu lalu.

Jika terus dibiarkan, bukan tidak mungkin wanita akan mengalami kesulitan untuk mengandung. Pasalnya, ciri khas endometrium adalah lengket di saluran telur.Alhasil, tersumbatnya saluran telur dan menyebabkan kemandulan. Terkait penyebab pasti endometriosis belum diketahui pasti. Banyak faktor yang memengaruhi seperti genetik, bentuk saluran telur yang tidak normal, pola makan dan polusi lingkungan.

Selain itu, segera periksakan diri ke dokter. Tujuannya, agar masih bisa disembuhkan dan terhindar dari dampak negatif seperti sulit hamil atau menjalar hingga stadium lanjut. ”Wanita yang mengalami keluhan ini harus rajin memeriksakan diri. Dari hasil catatan medis, dapat diketahui penyebab rasa nyeri dan segera dicari solusinya. Misalkan,dilakukan tindakan operasi,”sebut Hari.

Sebagai langkah awal, untuk meredakan nyeri bisa menggunakan obat-obatan.Menjalankan pola hidup sehat seperti melakukan olahraga ringan, mengonsumsi buahbuahan dan sayuran,hindari merokok dan minum kopi.Selanjutnya, terapkan pula pola hidup sehatsecara terus menerus sebagai gaya hidup sehari-hari.