Pembalut Wanita Kualitas Buruk Berisiko Kanker Serviks

Kanker merupakan salah satu jenis penyakit yang sudah tidak asing terdengar di telinga kita. Berbagai jenis kasus baru ditemukan,namun jenis kasus kanker manakah yang paling tinggi prevalensinya, khususnya di kalangan wanita Indonesia?
Belakangan ini mulai marak terdengar berita-berita mengenai kanker serviks.Menurut WHO (Badan Kesehatan Dunia), Indonesia merupakan negara dengan penderita kanker mulut rahim (serviks) nomor satu di dunia.Ditemukan,penyebab utama kanker mulut rahim di Indonesia adalah pembalut wanita berkualitas buruk. Kanker serviks (cervical cancer) adalah kanker yang terjadi pada area leher rahim atau serviks. Serviks merupakan bagian rahim yang berhubungan dengan vagina.Kanker serviks merupakan kanker nomor dua yang paling sering menyerang perempuan di seluruh dunia, dan juga merupakan kanker kedua yang paling sering menyebabkan kematian.

Di Indonesia sendiri diperkirakan setiap harinya terjadi 41 kasus baru kanker serviks, dan 20 perempuan meninggal dunia karena penyakit tersebut. Tingginya angka ini biasanya disebabkan rendahnya pengetahuan dan kesadaran akan bahaya kanker serviks. Kanker serviks cenderung muncul pada perempuan yang berusia 35–55 tahun, namun dapat pula muncul pada perempuan dengan usia yang lebih muda. Penyebab dari kanker ini adalah virus yang dikenal sebagai Human Papilloma Virus (HPV), yaitu sejenis virus yang menyerang manusia.

Terdapat 100 tipe HPV di mana sebagian besar tidak bahaya, tidak menimbulkan gejala yang terlihat dan akan hilang dengan sendirinya. Infeksi HPV paling sering terjadi pada kalangan dewasa muda (18–28 tahun). Perkembangan HPV ke arah kanker serviks pada infeksi pertama bergantung pada jenis HPVnya. HPV tipe risiko rendah atau tinggi dapat menyebabkan kelainan yang disebut pra-kanker.Tipe HPV yang berisiko rendah hampir tidak berisiko, tapi dapat menimbulkan genital warts (penyakit kutil kelamin).

Walaupun sebagian besar infeksi HPV akan sembuh dengan sendirinya dalam 1–2 tahun karena adanya sistem kekebalan tubuh alami, infeksi yang menetap yang disebabkan HPV tipe tinggi dapat mengarah pada kanker serviks, dapat berkembang tanpa terkontrol dan dapat menjadi tumor. Gejala kanker serviks pada kondisi prakanker ditandai dengan ditemukannya sel-sel abnormal di bagian bawah serviks yang dapat dideteksi melalui tes Pap Smear,atau yang baru-baru ini disosialisasikan, yaitu dengan inspeksi visual dengan asam asetat.

Sering kali kanker serviks tidak menimbulkan gejala. Namun bila sudah berkembang menjadi kanker serviks, barulah muncul gejala-gejala seperti pendarahan serta keputihan pada vagina yang tidak normal,sakit saat buang air kecil, dan rasa sakit saat berhubungan seksual. HPV dapat menginfeksi semua orang karena HPV dapat menyebar melalui hubungan seksual. Wanita yang berhubungan seksual di bawah usia 20 tahun serta sering berganti pasangan berisiko tinggi terkena infeksi. Namun, hal ini tak menutup kemungkinan akan terjadi pada wanita yang telah setia pada satu pasangan saja.

Isu Penyebab Kanker Serviks

Ditemukan penyebab utama kanker mulut rahim di Indonesia adalah pembalut berkualitas buruk. Menurut WHO,Indonesia merupakan negara dengan penderita kanker mulut rahim (serviks) no.1 di Dunia dan 62%-nya diakibatkan penggunaan pembalut yang kurang berkualitas Di RSCM,400 pasien kanker serviks baru setiap tahunnya dan kematian akibat kanker serviks sekitar 66%-nya.

Cara Pengujian Kualitas Pembalut

\Sobek produk pembalut Anda, ambil bagian inti di dalamnya.Ambil segelas air putih. Usahakan gunakan gelas transparan sehingga lebih jelas.Ambil sebagian dari lembaran inti pembalut & celupkan ke dalam gelas,aduk dengan sumpit. Lihat perubahan warna air. Apakah produk tersebut utuh atau hancurseperti pulp.Jikahancurdan airnya keruh,berarti Anda menggunakan produk yang berkualitas buruk dan banyak mengandung pemutih. Anda akan temukan gulungan kertas,bukan kapas.

Produk yang berkualitas buruk tersebut mengandung dioksin yang sering menyebabkan bagian intim organ kewanitaan selalu mengalami banyak masalah,seperti keputihan, gatal-gatal, iritasi, serta memicu terjadinya kanker mulut rahim/serviks. Banyak hal yang dapat menyebabkan wanita terinfeksi bakteri, khususnya pada daerah ke-wanitaan, salah satunya adalah yang diakibatkan pembalut wanita.Menurut penelitian, terdapat sebanyak 107 bakteri per milimeter persegi ditemukan di atas pembalut wanita biasa.

Kondisi inilah yang membuat pembalut biasa menjadi sumber sarang pertumbuhan bakteri merugikan, meski pembalut biasa hanya dipakai selama dua jam. Bayangkan banyaknya bakteri pada permukaan seluas pembalut, apalagi jika dipakai lebih dari dua jam. Hampir semua wanita tidak pernah tahu tentang pembalut yang biasa mereka beli dan pakai selama ini. Mereka pun tidak pernah curiga dan tidak pernah mencoba merobek atau mengamati bahan pembalut yang biasa mereka pakai. Banyak wanita suka membeli pembalut biasa yang ada di pasaran hanya memikirkan harga murah dan cukup enak dipakai,tanpa mengetahui sedikit pun risiko kesehatan dari pemakaian pembalut atau pantylinerbiasa.

Pembalut wanita termasuk klasifikasi produk konsumer cepat saji dan produk sekali pakai. Karena itulah, para produsen pembalut biasa kerap mendaur ulang bahan sampah kertas bekas dan menjadikan sampah kertas bekas ini menjadi bahan dasar untuk menghemat biaya produksi. Dalam proses daur ulang sampah kertas bekas ini,tentu banyak menggunakan bahan-bahan kimia untuk proses pemutihan kembali, menghilangkan bau sampah kertas bekas dan proses sterilisasi bakteri yang terdapat pada sampah kertas bekas. Kertas daur ulang yang telah diproses dengan bahan kimia inilah yang kemudian dibungkus rapi dan siap dipasarkan sebagai pembalut biasa yang kita temukan di pasaran.

Para wanita membelinya dengan harga murah dan menggunakan tanpa perasaan waswas, namun berpotensi buruk bagi kesehatan wanita. Saat sedang haid dan memakai pembalut biasa,tanpa disadari cairan yang sudah diserap pembalut biasa yang sudah bercampur dengan kimia dan bercampur dengan bahan yang tidak steril dari pembalut biasa. Dan saat seorang wanita duduk tanpa disadari, cairan kotor dari pembalut akan keluar kembali karena terkena tekanan dan naik ke atas dan masuk kembali ke organ kewanitaan. Hal ini yang akan menyebabkan infeksi dan timbulnya masalah kewanitaan.Hati-hati jika Anda merasa saat memakai pembalut terasa becek/tidak kering.

Pengenalan Dini Risiko Kanker Serviks

Layaknya semua kanker, kanker leher rahim terjadi ditandai dengan adanya pertumbuhan sel-sel pada leher rahim yang tidak lazim (abnormal).Tetapi sebelum sel-sel tersebut menjadi sel-sel kanker, terjadi beberapa perubahan yang dialami sel-sel tersebut. Perubahan sel-sel tersebut biasanya memakan waktu sampai bertahun-tahun sebelum sel-sel tadi berubah menjadi sel-sel kanker.

Selama jeda tersebut, pengobatan yang tepat akan segera dapat menghentikan sel-sel yang abnormal tersebut sebelum berubah menjadi sel kanker. Selsel yang abnormal tersebut dapat dideteksi kehadirannya dengan suatu tes yang disebut pap smear, sehingga semakin dini sel-sel abnormal tadi terdeteksi, semakin rendahlah risiko seseorang menderita kanker leher rahim.