Helmy mengaku tidak bisa berlama-lama menduda. "Ini seperti lagu Naff, 'Akhirnya Ku Menemukanmu'. Dari dulu saya enggak bisa sendiri. Saya ingin mencari pendamping yang bisa mengurus anak, bisnis, dan support saya. Tahun 2009 adalah tahun yang membuat saya jomblo dengan empat anak dan banyaknya usaha serta pekerjaan di berbagai stasiun televisi," ucap Helmy seusai melangsungkan ijab kabul.
Setelah bercerai dengan Harfansi, diakui Helmy pula, tak ada yang mengurus rumah tangganya sehingga ia harus mencari istri. "Pada saat itu saya ingin mempunyai seorang pendamping untuk saya dan anak-anak saya, mengatur rumah yang terbengkalai," ucapnya lagi.
Selain dengan alasan tersebut, Helmy menyegerakan pernikahannya dengan Febri karena permintaan teman-teman terdekatnya dan syarat untuk menjadi bupati di kampung halamannya, Palembang. Namun, tekannya, alasan itu bukanlah alasan utama untuk mengajak karyawati bank swasta ternama tersebut ke pelaminan.
Hubungan Helmy dengan Febri diawali dengan pertemuan di suatu tempat pada akhir Juli 2009. "Hubungan saya dengan Febri bermula setelah urusan (perceraian dengan Harfansi) saya selesai. Dia pernah menjadi murid (mahasiswi) saya di Perbanas tujuh tahun lalu. Waktu ada acara, saya sempat ketemu dengan dia. Saya bilang dia cantik sekali. Dari situ saya dan Febri berhubungan telepon dan SMS," cerita Helmy yang bersama Febri tak akan menunda untuk punya anak.
Cerita Helmy lagi, awal Agustus 2009 Febri memberikan jawaban dan kesempatan kepada Helmy untuk menjalin hubungan meskipun sempat menolak Helmy. "Semua saya dapat di Febri. Bagi saya, mencari pendamping hidup itu sulit. Apalagi, saya punya empat anak. Sungguh, saya enggak mau gagal dua kali dan saya harap ini yang terakhir kali," ucap Helmy.
Setelah resepsi pada hari yang sama, pengantin baru ini akan berbulan madu keliling Eropa Timur mulai 18 Januari. Sebelum kembali ke Jakarta pada 4 Februari, Helmy dan Febri akan singgah di Singapura pada 2 Februari untuk bertemu keempat anak Helmy.