Cegah Bahaya Bikini

TAHUKAH Anda, ritual menghilangkan bulu menggunakan lilin atau wax di area bikini line, bisa mengundang bahaya jika tidak dilakukan secara berhati-hati. Upaya mendapatkan garis bikini yang seksi, bisa berubah menjadi mimpi buruk dalam jangka waktu 24 jam, jika timbul infeksi.

Meski pun tidak ada statistik yang dapat diandalkan tentang kasus terbaik komplikasi setelah waxing, sejumlah perempuan pernah mengalami masalah serius setelah menjalani prosedur tersebut.

''Rambut kemaluan ada untuk sebuah alasan, melindungi kulit sensitif dan selaput lendir di daerah kelamin. Melakukan waxing secara langsung melenyapkan lapisan perlindungan tersebut,'' jelas Linda K. Franks, M.D., asisten klinis profesor dermatologi di New York University School of Medicine.

Selain itu, waxing juga dapat menarik potongan-potongan kecil lapisan kulit terluar, dan menciptakan sebuah portal di mana bakteri dapat memasuki tubuh. Terlebih lagi, proses ini menimbulkan peradangan, yang dapat memerangkap bakteri di bawah kulit. Semua ini menciptakan risiko infeksi kulit, folliculitis (infeksi pada folikel rambut), dan rambut tumbuh ke dalam kulit.

Pilih fasilitas hati-hati
Sebelum Anda membuat janji untuk menjalankan prosedur waxing, sebaiknya mampir dulu ke sana untuk melihat bagaimana tingkat kebersihan tempat tersebut. Atau, minta seorang teman untuk merekomendasikan tempat yang dia percaya.

Pastikan cosmetologist atau pakar kecantikan di sana memiliki lisensi, dan telah memeroleh pelatihan untuk melakukan Brazilian waxing.

Tanyakan tentang wax
Hard wax merupakan yang terbaik, karena lebih lembut dan menempel pada rambut, bukan kulit. Sementara itu, speed wax yang lembut dan lengket, dan dioleskan menggunakan aplikator roller, terasa lebih menyakitkan dan lebih mungkin merobek kulit, meski pun lebih cepat dan mudah dilakukan.

Sementara itu, sugaring merupakan metode alami yang baik bagi kulit daripada waxing, dan merupakan alternatif yang baik. Carilah produk yang bebas dari bahan kimia, yang hanya mengandung gula, air, jus lemon, dan gliserin.

Franks menyarankan, orang-orang yang menderita diabetes, penyakit hati dan ginjal kronis, serta masalah kulit seperti eksim atau psoriasis, atau melemahnya sistem kekebalan tubuh, sebaiknya menghindari waxing sama sekali.

Bagi Anda yang tidak memiliki kondisi seperti disebutkan di atas, berikut ini adalah cara-cara sederhana untuk menangkis bahaya:

1. Menjaga kebersihan
Sebelum memulai proses, praktisi harus menggosok tangannya dengan scrub, atau paling tidak membersihkan tangan menggunakan cairan hand sanitizer. Mencelupkan spatula ke dalam cairan lilin sebanyak dua kali tidak boleh dilakukan, karena akan memasukkan bakteri ke dalam panci.

Praktisi harus memiliki persediaan spatula baru untuk digunakan setiap kali dia mengoleskan lilin ke kulit Anda. Sementara itu, dia juga harus selalu memeriksa suhu lilin sebelum mengoleskannya ke kulit, untuk mencegah luka bakar.

2. Mencegah iritasi
Selama beberapa hari berikutnya setelah waxing, oleskan krim antibiotik topikal dan krim hidrokortison 1% sebagai antiperadangan ke daerah tersebut, kata Bruce Robinson, M.D., profesor klinis asosiasi dermatologi di Mount Sinai Medical Center, New York City. Hal ini akan mengobati iritasi dan membantu mencegah kemungkinan infeksi yang potensial.

3. Kenali tanda-tanda infeksi
Periksa diri Anda menggunakan cermin tangan, untuk mencari tanda-tanda peradangan seperti rambut yang tumbuh ke dalam, ruam, kulit terkelupas, atau luka.  Temui dokter dengan segera jika Anda melihat tanda kemerahan atau pembengkakan di daerah tersebut, rasa gatal, sensasi terbakar, pengelupasan kulit, atau demam.