Thalita Latief, Nggak Setuju Jejaring Sosial Diblokir

Wacana pemblokiran situs jejaring sosial lantaran bere­darnya video porno mirip Ariel-Luna Maya dan Cut Tari bikin artis Thalita Latief senewen. Talitha menganggap pemerintah terlalu mengada-ada.

“Masih banyak kasus-kasus yang lebih penting yang dihadapi oleh bangsa Indonesia, seperti kasus Lapindo yang sampai sekarang belum ada penyelesaiannya,” katanya.

Menurut gadis kelahiran 6 Desember 1988 ini, penggunaan jejaring sosial memang ada sisi negatif dan positif. Dia sendiri menggunakan jejaring sosial sebagai sarana untuk mendekatkan dengan para fans. “Banyak sisi positifnya. Tapi tergantung bagaimana menggunakannya,” tambahnya.

Soal larangan mengidolakan Ariel, Luna dan Cut Tari karena terkait video porno, Thalita menyerahkan semua pada masyarakat. Tapi baginya masih banyak idola-idola yang layak dicontoh.

“Ketika seorang idola yang terlibat kasus tersebut, bukan berarti 100 persen semua idola begitu. Idola yang baik juga banyak. Walaupun yang benar-benar seperti itu juga ada,” tambah wanita model video clip Afgan ini.

“Semuanya tergantung dari kita sendiri bagaimana dalam menyikapi hal tersebut jangan sampai malah merugikan diri kita sendiri,” tutupnya.