3 Tantangan Memenuhi Standar Fashion Internasional

Peragaan busana di Indonesia cukup meriah, baik fashion show individual maupun yang bernaung dalam sejumlah asosiasi mode. Potensi dan karya desainer lokal juga tak kalah hebat, bahkan nuansa lokal seringkali membuat koleksi busana lebih mampu menggaet minat pasar. Namun belum semua rumah fashion Indonesia bisa memenuhi permintaan berskala dunia, terkait dengan kapasitas produksinya.
Menurut Svida Alisjahbana, pembina Jakarta Fashion Week (JFW 10/11), tantangan bagi rumah fashion Indonesia adalah meningkatkan kualitas produk dan rancangan agar bisa bersaing di pasar dunia. Selain tentunya merancang busana siap pakai dan lebih penting lagi kapasitas produksi tinggi yang bisa memenuhi berapapun permintaan pasar, lokal terlebih lagi internasional.
"Konsisten dalam desain menentukan kualitas fashion. Kesiapan terhadap pasar juga penting, artinya selain konsistensi dalam desain dengan kualitas yang bagus, desainer juga perlu kesiapan memenuhi permintaan. Misalnya pembeli dari luar (international buyer-RED) ingin membeli 1000 baju. Permintaan ini harus bisa dipenuhi dan tepat waktu," Svida menjelaskan kepada Kompas Female beberapa waktu lalu.
Jika kualitas dan kesiapan fashion Indonesia akan terus meningkat, rasanya tak sulit bagi desainer lokal untuk bersaing di pasar dunia. Bagi Svida, posisi fashion Indonesia layak bersanding dengan sejumlah negara di kawasan Asia Tenggara. Untuk fashion week saja misalnya, fashion Indonesia bisa disepadankan dengan Tokyo Fashion Week atau Hong Kong Fashion Week.
"Perlu konsistensi dari desainer dan show besar yang memberikan impact lebih besar, agar fashion Indonesia terus meningkat kualitasnya. Merdi Sihombing misalnya, desainer dan ahli tektil ini berangkat dari JFW dan dilirik international buyer. Fashion show besar dengan melibatkan semua pecinta fashion akan menciptakan gaung yang lebih besar, hingga menarik perhatian dunia," imbuh Svida.
Meski tak pernah ada standar baku dari industri fashion dunia, namun dari konsistensi desain dan pagelaran busana inilah nantinya potensi fashion Indonesia bisa dilirik pasar internasional. Tentunya, stakeholder fashion lokal perlu lebih bersiap melayani kebutuhan pasar dunia dengan meningkatkan kapasitas produksinya.