Keberhasilan yang dicapai Sang Pencerah sebagai film terlaris 2010 rupanya tak menjamin masuknya film garapan sutradara Hanung Bramantyo itu ke Festival Film Indonesia (FFI) 2010, yang akan daiadakan pada Desember 2010.
Film yang berhasil menarik 1,1 juta penonton itu dianggap tak memenuhi kriteria sebagai film yang utuh. "Upaya untuk mengangkat biografi orang besar memang perlu dihargai dengan harapan memberi inspirasi kepada penontonnya. Tapi, sayang, biografi yang dimaksud baru sampai pada penggambaran peristiwa-peristiwa penting sang tokoh," kata Ketua Komite Seleksi FFI 2010, Viva Westi, di hadapan pers di Jakarta, Jumat (12/11/2010).
Menurut Viva, "Sang Pencerah belum bisa menghadirkan visi dan tafsir yang lebih terbuka mengenai kompleksitas karakter yang diangkat berkait dengan semangat zaman ketika sang tokoh hidup serta benang merahnya dengan kekinian."
Penegasan juga disampaikan oleh anggota komite seleksi Abduh Aziz. Menurutnya, sebagai sebuah film yang terikat sejarah, banyak hal yang tak terungkap. "Sebagai sebuah film yang utuh, film ini tidak memenuhinya. Banyak data sejarah yang meleset," ujarnya.
Tahun ini, delapan film cerita panjang telah ditetapkan untuk ikut ambil bagian dalam. FFI 2010 mendatang, untuk kemudian dipilih oleh Dewan Juri Film Cerita Panjang yang beranggotakan Marselli Sumarno, Seno Gumira Adjidarma, Nur Hidayat, Salim Said, Anto Hoed, Rima Melati, dan Jujur Prananto. Adapun film-film yang dinyatakan lolos, 3 Hati, 2 Dunia, 1 Cinta; Alangkah Lucunya Negeri Ini; Minggu Pagi di Victoria; Hari untuk Amanda; 7 Hati 7 Cinta 7 Wanita; Cinta 2 Hati - Dilema; I Know What You Did on Facebook; dan Heartbreak.com.
Pada penyelenggaran FFI 2010 ini, 62 film mendaftar. Dari jumlah tersebut, 54 film dinyatakan ikut seleksi. Satu film didiskualifikasi karena satu dari dua sutradaranya berkewarganegaraan asing.