Putri Ayu Akan Hibur Presiden Barack Obama

Runner up kontes Indonesia Mencari Bakat (IMB) 2010, Putri Ayu Silaen, kian bersinar. Tak tanggung-tanggung, Istana Negara mengundangnya untuk menyanyi di depan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama dalam jamuan makan malam kenegaraan, 9 November nanti."Iya, Putri nanti diundang ke istana. Putri rencananya akan menyanyikan empat lagu, 'The Prayer', 'Tomorrow', 'What's Going On', dan 'Question of Power'," kata  ibunda Putri Ayu, Ny Suzana, dan pelatih vokalnya, Bertha.Sungguh ini sebuah pencapaian yang tak main-main. Tidak sembarang penyanyi bisa melantunkan suara di Istana Negara. Mereka dipilih bukan semata berdasarkan kualitas suara, tapi juga attitude dan image di mata masyarakat.Putri boleh saja bangga, lantaran sebagai penyanyi pendatang baru, ia bisa tampil di hadapan dua presiden sekaligus.Dalam gala dinner itu, selain Putri, penyanyi Rossa juga akan tampil. Apa reaksi Putri terkait rencana penampilannya itu."Tentu saja aku senang. Sangat senang. Mudah-mudahan nanti sempat salaman," kata Putri, yang dalam penampilan itu nanti rencananya akan mengenakan busana tradisional. Tampil di depan Obama tentu perlu persiapan matang. Namun, setelah diberitahu manajemen Trans TV, Suzana menyatakan, Putri tak melakukan latihan secara khusus.Bertha menambahkan, aktivitas Putri seperti biasa hari-hari biasa. "Kita menyiapkan busana khusus. Pihak Istana juga menyiapkannya. Nanti terserah pihak Istana yang mana mau dipakai," ujar Zusana.

Pindah ke Jakarta

Menyanyi untuk Obama hanya satu dari sekian banyak kesibukan baru yang harus dilakoni Putri saat ini.
Sebagai runner up IMB, ia mendapatkan kontrak eksklusif dari Trans Corp selama dua tahun. Selain tampil dalam berbagai acara outdoor, kontrak itu juga meliputi mengisi program khusus yang akan tayang di Trans TV serta pembuatan album solo. Khususnya album, menurut rencana akan dimulai penggarapannya pada Januari mendatang. Padatnya aktivitas selama masa kontrak ini, membuat Putri harus pindah ke Jakarta. "Mau tak mau harus pindahlah kami. Soalnya kasihan Putri kalau harus terus-menerus bolak-balik Medan dan Jakarta. Belum lagi sekolahnya yang pasti akan terganggu. Karena itu mungkin kami akan pindah ke Jakarta. Kebetulan di sana ada rumah saudara di kawasan Bendungan Hilir," ujar Suzana.