Rolling Stones Rilis Wawancara Terakhir John Lennon

Rasa penasaran para penggemar sejati mendiang John Lennon terhadap isi penuh wawancara terakhir pentolan The Beatles tersebut akhirnya terpuaskan. Tepat pada peringatan 30 tahun kematiannya, majalah musik Rolling Stones akhirnya merilis wawancara terakhir mereka dengan Lennon.

Lennon diwawancarai oleh majalah Rolling Stone pada tanggal 5 Desember 1980, hanya tiga hari sebelum ia ditembak mati di depan apartemennya di New York City oleh Mark David Chapman. Wawancara yang dilakukan oleh Jonathan Cott tersebut belum dirilis secara utuh oleh Rolling Stones. Mereka hanya menerbitkan beberapa penggalan wawancara sebagai bagian dari berita meninggalnya Lennon.

Namun setelah 30 tahun kematian Lennon, Rolling Stones akhirnya merilis isi penuh dari wawancara mereka tersebut. Isi penuh wawancara tersebut akan dirilis pada hari Jumat (10/2) dan merupakan untuk yang pertama kalinya diterbitkan.

Beberapa hal yang diungkapkan Lennon dalam wawancara tersebut antara lain mengenai keluhannya terhadap para pengkritiknya. Lennon mengatakan mereka hanya tertarik kepada seorang "Pahlawan mati". Selain hal itu, Lennon juga berbicara tentang keinginannya untuk menjadi ayah yang baik untuk Sean Lennon kecil. Lennon berpikir tentang masa depan, dimana ia mengatakan mempunyai "banyak waktu" untuk mengarungi beberapa rencana hidupnya.

"Kata-katanya benar-benar riang dan bersemangat dan penuh harapan dan subversif dan tak kenal takut," kata Cott dalam sebuah wawancara, Selasa (7/12). "Dia tidak berbasa-basi," tuturnya.

Cott mewawancarai Lennon di apartemennya dan juga di studio rekamannya. Wawancara tersebut awalnya direncanakan untuk menjadi cerita dari sampul untuk album Lennon dan Ono mendatang, "Double Fantasy". Tetapi hal tersebut kemudian langusng dibatalkan setelah Lennon ditembak mati oleh Mark David Chapman, dan hanya beberapa potongan wawancara saja yang digunakan.

Selain isi wawancara terakhir Lennon, dalam edisi khusus ini Rolling Stones juga memuat sebuah esai dari Yoko Ono tentang kenangan di hari-hari terakhirnya dengan suaminya.

"Pada peringatan peristiwa tragis ini mari bergabung dengan saya dalam mengenang John dengan cinta yang mendalam dan rasa hormat," tulis Ono. "Dalam kehidupannya yang singkat 40 tahun, ia telah memberikan begitu banyak kepada dunia. Dunia ini beruntung telah mengenalnya. Kami masih belajar banyak darinya hingga hari ini. John, aku mencintaimu!"