Firehouse Bawa Binatang Buas ke Senayan

Setelah kedatangan mereka pertama ke Indonesia kira-kira 12 tahun yang lalu, kini grup rock asal AS Firehouse kembali memanjakan para penyuka musik mereka dengan lagu-lagu romantis. 
Firehouse dengan formasi CJ Snare (vokal), Niel (pengganti Bill Leverty, gitar), Allen McKenzie (bas), dan Michael Foster (drum dan perkusi) mengisi pentas Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Rabu (16/6/2010) sejak pukul 20.45 WIB. Seakan menumpahkan kerinduan pada atmosfer penonton Indonesia, Snare langsung menyapa tak kurang dari 1.000 orang pada malam itu sebelum Firehouse meluncurkan "Love is Dangerous". "Assalamualaikum, selamat malam Jakarta," seru Snare membuka pertunjukan.
Di urutan kedua dalam repertoar yang disiapkan Firehouse, ada "Baby Bye Bye", yang dikemas dengan musik cadas. Ini bisa dibuktikan pada aksi solo Niel yang memainkan gitar listriknya dengan lengkingan panjang selama intro lagu yang menjadi hit pada 1990-an tersebut.
Jumlah penonton yang boleh bilang tak banyak untuk ukuran konser artis musik luar negeri di Jakarta itu tidak menghalangi Snare untuk mencipta suasana akrab. Sesekali Snare berbahasa Indonesia dalam menyapa para penonton. "Assalamualaikum, apa kabar Jakarta? Bapak-bapak, ibu-ibu, apa kalian mengerti bahasa Inggris? Saya mengerti bahasa Indonesia sedikit sedikit," tuturnya dalam bahasa Indonesia. "Berikutnya dari album yang kalian kenal. Ayo Mickey (panggilan untuk Michael Foster), kita kasih mereka hiburan," sambungnya dalam bahasa Inggris, ketika membuka "You're My Religion", yang diikuti dengan "When I Look into Your Eyes" dan "I need to Hear You".
Setelah "Sleeping with You", giliran "Shaking Today", yang bagian ujungnya menjadi ajang bagi Mickey untuk beraksi sendiri dengan drumnya, sementara para personel lain Firehouse meninggalkan panggung. Snare drum, tom tom, dan pedal ganda silih berganti dimainkan oleh Mickey selama tiga menit pertama.
Usai tiga menit pertama beraksi di atas jok drum, Mickey sempat menghela napas sejenak. Air mineral pun menjadi penawar dahaganya sebelum menggebuk drumnya lagi dengan tempo yang sedikit lambat. Kali ini simbal ikut digebuknya sambil berdiri hingga di akhir pertunjukannya dengan total durasi kira-kira lima menit.
Aksi solo drum Mickey mengundang decak kagum para penonton maupun awak Firehouse sendiri. "Jakarta, kami jauh-jauh dari Amerika datang ke sini membawa binatang buas Firehouse. Ini dia, Mr Mickey," seru Snare memuji aksi Mickey. "Bagaimana Jakarta? Sejauh ini Firehouse bagus? Kalau bagus, angkat dong jempol kalian ke atas. Kalau enggak bagus, arahkan jempol kalian ke bawah," pinta Snare sebelum lagu-lagu jagoan mereka, "I'm Here for You" dan "For the Lifetime" ikut menghangatkan Jakarta yang diguyur hujan.
Niel mengayunkan gitarnya mengikuti arah lambaian para penyuka musik Firehousera, sedangkan Mickey sesekali beratraksi dengan menendang simbal yang semestinya dipukul dengan stick--pemandangan berbeda ketika For the Lifetime dinyanyikan bersama para penyuka musik Firehouse. "Senang sekali rasanya bisa kembali ke Indonesia setelah 12 tahun. Tahu enggak, dulu setelah kami kembali ke Amerika, kami selalu memikirkan Indonesia," ucap Snare sebelum "Reach for the Sky", "I Live My Life for You", dan "Don't Treat Me Bad" menjadi lagu-lagu perpisahan Firehouse di Jakarta.