Atasi Beser dengan Senam Kegel

Susan, seorang karyawati, mengaku sangat tersiksa karena harus sering buang air kecil. Ia tidak bisa leluasa melakukan aktivitas sehari-hari karena setiap saat harus ke toilet. "Ke mana pun saya pergi, selalu memikirkan di mana toilet terdekat," kata Susan dalam sebuah video dokumenter yang ditayangkan dalam acara diskusi bertajuk "Healthy Chit-chat" di Jakarta baru-baru ini.
Susan merupakan satu dari 53 persen wanita di Asia yang terdeteksi menderita beser atau dalam istilah kedokteran disebut overactive bladder (OAB). Diperkirakan jumlah penderita beser lebih banyak daripada angka di atas. Namun umumnya mereka tidak mau mengungkapkan hal itu karena malu. Bisa juga karena sudah tua.
Mereka yang menderita penyakit seperti obesitas dan diabetes, punya gaya hidup tak sehat, serta punya riwayat infeksi saluran kemih, pengangkatan rahim, dan persalinan berisiko mengidap OAB. Jika dulu pengidapnya kebanyakan orang tua, kini orang muda pun bisa terkena. Perempuan paling berisiko terkena penyakit ini. Ini disebabkan oleh, misalnya, melemahnya otot dasar pinggul karena beberapa kali melahirkan dan berkurangnya hormon estrogen.
Beser memang bukan penyakit mematikan, tapi bisa membuat pengidapnya sengsara karena harus sering ke kamar kecil.
Pada penderita beser, terjadi kontraksi berlebihan pada otot kandung kemih yang menyebabkan keinginan buang air kecil lebih sering dari biasanya.
Dokter Budi Imam Santoso, spesialis obstetri dan ginekologi, mengatakan beser bisa diketahui dari gejala-gejalanya, yakni keinginan kuat buang air kecil secara tiba-tiba dan sulit ditahan. Gejala frekuensinya adalah buang air kecil lebih dari delapan kali dalam 24 jam di luar waktu tidur.
Selain itu, penderita memperlihatkan gejala nokturia atau terbangun dari tidur lebih dari dua kali untuk buang air kecil. Penderita beser terkadang juga tidak bisa mengendalikan keluarnya urine hingga mengompol atau disebut gejala inkontinensia urgensi.
Penderita sangat terganggu oleh gejala-gejala tersebut, sehingga bisa mengganggu kehidupan sosialnya. Mereka tidak bisa bekerja secara optimal dan biasanya mereka malu. "Saking depresinya, ada pasien di Amerika yang sampai bunuh diri," katanya saat menjelaskan hal itu dalam diskusi.
Selain dengan mengkonsumsi obat-obatan, senam kegel merupakan salah satu cara untuk mengendalikan atau mengurangi frekuensi buang air kecil ini. Senam ini melatih otot panggul atau pubococcygeus, yakni otot untuk menahan kemih.
Senam ini bisa dilakukan enam detik saja setiap kali latihan. Caranya, perut ditarik sampai kempis, panggul lurus, dan embuskan napas lembut saat menegangkan otot panggung. Tahan gerakan tersebut selama tiga detik dan lakukan kontraksi sekuat mungkin. Lalu rileks dan mulai lagi dari awal.
Beser juga dapat dicegah dengan menjaga asupan makanan dan minuman, terutama yang bersifat diuretik. Hindari pula makan dan minum dua jam sebelum tidur. Selain itu, hindari banyak mengkonsumsi kopi, teh, minuman bersoda, dan alkohol.