Yang Baru dari Happy Salma

Karier Happy Salma terus menanjak. Tidak hanya menjadi model, bintang sinetron, presenter, dan iklan, artis kelahiran Sukabumi, Jawa Barat, 4 Januari 1980, ini juga memantapkan dirinya sebagai penulis.

Happy kembali meluncurkan buku terbarunya berjudul  Hanya Salju dan Pisau Batu yang diluncurkan pada Selasa (3/8/2010) malam di Teater Studio, Taman Ismail Marzuki. Buku ini ditulis bersama Happy dan Pidi Baiq, penulis dan musisi.

Berbeda dengan acara peluncuran buku pada umumnya, Happy   menyuguhkan pagelaran pementasan yang berjudul sama dari buku yang ditulisnya. Pementasan ini pun diangkat dari buku tersebut.

"Ini pementasan adalah betuk adaptasi novel terbaru saya sama Pidi Baiq. Sebelumnya launching buku ada baca cerpen, terus bedah buku, kayaknya aku pengen ada sesuatu yang baru. Orang bisa have fun, orang juga bisa mengerti ini buku apa," jelas Happy panjang lebar.

Pentas ini disutradarai sendiri oleh Happy. Tidak tanggung-tanggung, sejumlah orang hebat di bidangnya ikut terlibat dalam pementasan ini. Tengok saja, sebagai pemain ada sejumlah artis kondang yang ikut berpartisipasi, seperti Olga Lydia, Marcela Zalianty, Alexandra Gotardo, Dwi Putrantiwi, Dira Sugandi, Uci, Ki Joko Bodo, dan Budi Ross.

Pentas ini disutradarai oleh cerpenis Agus Noor. Untuk tata cahaya dan artistik pentas ini, Happy menggandeng Clink Sugiarto, yang selama ini banyak menangani pementasan teater. Sedangkan ilustrasi musik ditangani oleh Skypi Aip. Pentas ini menggunakan media video art yang ditangani oleh Goeng Wijayanto dan Amerta Kusuma.

Pementasan ini berkisah tentang kegelisahan dua tokoh perempuan dan laki-laki yang terikat pada cinta yang platonic, yakni keterkaitan yang lebih banyak terjadi dalam pikiran mereka. Dua tokoh ini merupakan sepasang kekasih yang terpisah jarak dan waktu. Mereka tidak pernah bertemu dan hanya berkomunikasi melalui email dan surat. Emosi kedua tokoh itu selalu tertumpah pada email dan surat yang saling dikirim tersebut.

Happy mengatakan, untuk pemilihan para pemainnya dilakukan oleh dia sendiri dan sang sutradara.


"Ceritanya itu sulam menyulam, jadi memang harus diwakili orang-orang yang bisa menyampaikan. Ssya memilih memang tadinya berdasarkan pertemanan, tapi saya rasa orang-orang ini cocok untuk memerankan itu," pungkasnya.